Lilypie Kids birthday Ticker

Life is Beautiful

Tuesday, June 7, 2011

Desa Di Atas Laut

Sebuah perjalanan yang indah. Pada bulan April lalu, kami sekeluarga
bersama beberapa teman sekomplek meluangkan waktu untuk
jalan-jalan bareng, sebagian bapak2 rencananya mau mancing *suamiku engga dong*, yup mancing adalah aktivitas di waktu luang bapak2 disini. Sedangkan kita yg ngga mancing akan ke perkampungan kaum Bajo, desa Torosiaje. Torosiaje adalah sebuah desa yang terletak di atas laut. Tepatnya di teluk Tomini, perbatasan propinsi
Gorontalo dengan propinsi Sulawesi Tengah. Kaum Bajo tidak hanya
ada di daerah ini, namun jg tersebar di beberapa pulau di Sulawesi
Selatan dsb. Mereka adalah kaum nelayan tangguh,
yang konon tinggalnya pun di atas perahu.

Kami beriringan 2 mobil, berangkat setelah waktu pulang kantor hari Jumat . Karena lokasi cukup jauh, stop pit pertama kami adalah kota Marisa, salah satu kabupaten di propinsi sini dengan waktu tempuh 4 jam dari kota Gorontalo.
Kami yang berangkat bersama keluarga menginap di hotel lokal yang bersih tak jauh dari pantai Marisa. Pagi-pagi kami akan berpisah dengan bapak2 yang mau mancing. Sedangkan kami yg ngga mancing akan melanjutkan perjalanan. Pas di pantai Marisa itu aku lihat ada pulau yang ngga jauh, dan terlihat berpasir putih dan bersih. Akhirnya setelah merayu suami n tim yg lain, kami sepakat menyewa perahu untuk menyebrang ke pulau tersebut. Pulau Lahe namanya.

Pulau Lahe nampak dari atas perahu

Pulau Lahe, cantik ya?

Angin segar di atas perahu kami nikmati kurleb 15menit, sampai juga di pulau berpasir putih itu. Ngga sabar banget Rafi dan Abel pengen nyebur di lautnya yang bening banget. Pulau Lahe ini kita puterin sgn jalan kaki, saking kecilnya. Nah pas muter2 itu kita ketemu bintang laut alias si Patrick di film Spongebob. Ada 3 macem yang kita temuin disini. It's so wonderful. Blue star, brown star and the pinky (sdkt orens). Meski snorkling ngga terlalu jauh dari pantai tp kita sudah bisa melihat surga di bawah laut. Ngga perlu diving, ratusan ikan bisa kita jumpai disana. Yang paling banyak terlihat adalah ikan kecil2 berwarna biru-spotlight.




















Terumbu karang pun masih indah..subhanallah. Ngga terasa, perutpun mulai keroncongan, akhirnya kita meninggalkan pulau tersebut untuk balik ke pantai Marisa, dan makan siang dsana..restonya juga di atas pantai, pakai rumah panggung. Pilihanku tentu saja ikan Goropa bakar atau kita mengenalnya dengan Kerapu. Sorenya kita melanjutkan perjalanan trans Sulawesi ke arah Palu.

Sekitar 2 jam kita sampai di gerbang pintu desa wisata Torosiaje. Sampai sana, kita harus turunkan barang n kembali naik perahu menuju penginapan, yang juga berada di atas teluk Tomini. Hmmm....










Perahu suku Bajo & Perkampungan suku Bajo dari atas perahu

Perahu khas suku Bajo, panjang dan ramping tanpa ada pelampung buatan di kiri-kanan. Menuju penginapan kami yg terletak di ujung perkapungan di atas laut ini ditemani kepiting2 kecil yang merayap di bawah hutan bakau. Kamar kami tepat menghadap lautan lepas..imagine it !

Penginapan yg dikelola Dinpar setempat, menghadap laut lepas..










Tepat di bawah kamar kami adalah akuarium alam raksasa..saking beningnya, kami bisa melihat ribuan ikan bersliweran dan terumbu2 yang masih sehat. Bahkan kami ketemu koloni ikan badut alias si Nemo dengan anemon tempat hidupnya. Sayang si nemo tidak bertahan jauh dari anemonnya ketika akan dibawa pulang teman. Ya dilepas lagi deh..
Senja maupun fajar disana adalah waktu yang tepat untuk melihat cantiknya mentari. Hidup disana terasa begitu damai...pfiuh..ada 1 cerita, ketika teman Rafi, Abel terlepas sandalnya ketika melewati dek kayu yang bolong, seorang anak perempuan dengan sigapnya lompat ke perahu utnuk mengambilnya. Wow..umurnya kira2 5-6 thn..










Suasana di kampung & little girl helper...


Di desa inipun kami melancong ke pulau Torosiaje Didiki, dan seperti di p Lahe, kamipun bertemu aneka bintang laut tersebut. Nice ! Bahkan oleh pak Jack (guide resmi suku Bajo) kita diajak untuk snorkling di terumbu karang yang empuk & enak buat diinjak2...wahahaha...suatu pengalaman yg sangat-sangat mahal...Rafi pun ga segan untuk langsung nyebur di tengah lautan...kerennnnn. Pak Jack n kawannya pemilik kapal, menagkapkan kami ikan buntal, tp setelah itu dilepas lagi...hihi.

ikan buntal ternyata berat jooo

Berenang di pulau karang (atol) yang super duper empuk

Dan disini, fajar maupun senja hari seakan menantang untuk datang kembali...

Beautiful sunrise , isn't it ?

Labels: