Ber-Syukur
Minggu lalu, daku terima email forward-an dari seorang teman di Surabaya. Email itu berasal dari seorang karyawan TV Swasta yang kebetulan punya HATI untuk menyuarakan kepeduliannya terhadap sang tetangga.
Sang tetangga, yang bekerja serabutan & beristri seorang ibu rumah tangga (tidak bekerja) memiliki seorang anak berusia 8 bulan.
Anak pertama & satu-satunya pasangan keluarga tersebut menderita Hidrocephalus atawa pembesaran kepala akibat meningkatnya cairan di kepala. Masya Allah...
Setelah 12 tahun berumah tangga & memimpikan punya momongan, Allah memberi mereka cobaan...dengan kondisi ekonomi yg pas-pasan pula.
Tergerak hati & atas diskusi teman2 di kantor, dakuw mengedarkan email ke rekan2 kerja & mencoba untuk "mengingatkan" bahwa cobaan serupa bisa saja terjadi pada diri kita...naudzubillahi min dzalik, hanya doa & ridho Allah semoga Allah menjauhkan kita dari cobaan yang kita tak mampu memikulnya.
Alhamdulillah, uang telah terkumpul & rohis kantor pun memberi amplop tambahan. Bersama teman, daku mengantarnya ke RS. Fatmawati.
Ya Allah ya Robbi...ternyata kondisinya lebih memilukan dibanding gambar2 yang ada di email teman itu. Miris rasanya, membayangkan tangan mungil itu bergerak2 terus...mungkin ingin menggapai tanganku...tanpa bisa menggerakan anggota badan lainnya.
Mencoba bertahan untuk tidak menitikkan air mata rasanya sungguh berat, tp aku sungguh kagum dengan ibunya yang mungkin telah melawan segala emosi & tetap bersyukur atas karunia Illahi. Dua belas tahun penantian panjangnya, dan buah hati yang begitu didambakan sedang melawan penyakit yang setiap saat bisa merenggutnya.
Mungkin sang ibu pernah bertanya kepada Tuhan kenapa Tuhan rela membuat bayi mungil-nya menderita...tetaplah itu tak berguna & berdosa mempertanyakan kuasa-Nya.
Semoga sang ibu memilih senantiasa bersyukur karena Allah memberinya kesempatan menimang anak perempuan yang didambakannya.
Dan semoga Allah menjawab tangis & doanya dengan kesembuhan putrinya & pintu surga yang harum telah tercium di sujudnya...Amin ya Allah ya rabbal alamin.
Sang tetangga, yang bekerja serabutan & beristri seorang ibu rumah tangga (tidak bekerja) memiliki seorang anak berusia 8 bulan.
Anak pertama & satu-satunya pasangan keluarga tersebut menderita Hidrocephalus atawa pembesaran kepala akibat meningkatnya cairan di kepala. Masya Allah...
Setelah 12 tahun berumah tangga & memimpikan punya momongan, Allah memberi mereka cobaan...dengan kondisi ekonomi yg pas-pasan pula.
Tergerak hati & atas diskusi teman2 di kantor, dakuw mengedarkan email ke rekan2 kerja & mencoba untuk "mengingatkan" bahwa cobaan serupa bisa saja terjadi pada diri kita...naudzubillahi min dzalik, hanya doa & ridho Allah semoga Allah menjauhkan kita dari cobaan yang kita tak mampu memikulnya.
Alhamdulillah, uang telah terkumpul & rohis kantor pun memberi amplop tambahan. Bersama teman, daku mengantarnya ke RS. Fatmawati.
Ya Allah ya Robbi...ternyata kondisinya lebih memilukan dibanding gambar2 yang ada di email teman itu. Miris rasanya, membayangkan tangan mungil itu bergerak2 terus...mungkin ingin menggapai tanganku...tanpa bisa menggerakan anggota badan lainnya.
Mencoba bertahan untuk tidak menitikkan air mata rasanya sungguh berat, tp aku sungguh kagum dengan ibunya yang mungkin telah melawan segala emosi & tetap bersyukur atas karunia Illahi. Dua belas tahun penantian panjangnya, dan buah hati yang begitu didambakan sedang melawan penyakit yang setiap saat bisa merenggutnya.
Mungkin sang ibu pernah bertanya kepada Tuhan kenapa Tuhan rela membuat bayi mungil-nya menderita...tetaplah itu tak berguna & berdosa mempertanyakan kuasa-Nya.
Semoga sang ibu memilih senantiasa bersyukur karena Allah memberinya kesempatan menimang anak perempuan yang didambakannya.
Dan semoga Allah menjawab tangis & doanya dengan kesembuhan putrinya & pintu surga yang harum telah tercium di sujudnya...Amin ya Allah ya rabbal alamin.
posted by Diana Indah @ 2:33 PM
